Sabtu, 05 Januari 2008

sesal


Sesal

Merenung mata kaku
Menutup mulut bungkam
Layu raga tak segar
Atas suatu perbuatan

Mengapa harus terjadi ?
Mengapa harus berulang kali ?
Inikah manusia
Yang s’lalu lalai

Pusat hilang terbang
Bagai burung melayang
Tiada hamparan di jiwa
Kosong mengisi jiwa

Sesal singgah padku
Sesal menghantuiku
Pergi kau jangan ernah kembali
Jangan , aku tak mau menyesal
Jeng…!




Tidak ada komentar: